Kamis, 09 Desember 2010

tulisan etika bisnis bab 4( TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN )

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
1. Syarat bagi Tanggung Jawab Moral
Syarat bagi tanggung jawab moral dalam perusahaan adalah :
a. Tindakan itu dijalankan oleh pribadi yang rasional
b. Bebas dari tekanan, ancaman, paksaan atau apapun namanya
c. Orang yang melakukan tindakan tertentu memang mau melakukan tindakan itu
2. Status Perusahaan
Adapun pengertian staus perusahaan memiliki dua pandangan (Richard T. De George, Business Ethics, hlm.153), yaitu:
• Legal-creator, perusahaan sepenuhnya ciptaan hukum, karena itu ada hanya berdasarkan hukum
• Legal-recognition, suatu usaha bebas dan produktif
• Tanggung jawab sosial perusahaan hanya dinilai dan diukur berdasarkan sejauh mana perusahaan itu berhasil mendatangkan keuntungan sebesar-besarnya (Milton Friedman,The Social Responsibilities of Business to Increase Its Profits, New York Times Magazine,13-09-1970)
Anggapan bahwa perusahaan tidak punya tanggung jawab moral sama saja dengan mengatakan bahwa kegiatan perusahaan bukanlah kegiatan yang dijalankan oleh manusia. Tanggung jawab moral perusahaan dijalankan oleh staf manajemen. Tanggung jawab legal tidak dapat dipisahkan dari tanggung jawab moral
Sesungguhnya, pada tingkat operasional bukan hanya staf manajemen yang memikul tanggung jawab sosial dan moral perusahaan ini, melainkan seluruh karyawan….
3. Lingkup Tanggung jawab Sosial
Lingkup tanggung jawab sosial dalam perusahaan dapat terlihat dari Keterlibatan perusahaan dalam kegiatan sosial yang berguna bagi kepentingan masyarakat luas. Dan juga memiliki Keuntungan ekonomis baik perusahaan atau pun masyarakat.
4. Argumen yang Menentang Perlunya Keterlibatan Sosial Perusahaan
Argumen yamg menetang perlunya keterlibatan sosial perusahaan adalah :
1. Tujuan utama Bisnis adalah Mengejar Keuntungan Sebesar-besarnya
2. Tujuan yang terbagi-bagi dan Harapan yang membingungkan
3. Biaya Keterlibatan Sosial
4. Kurangnya Tenaga Terampil di Bidang Kegiatan Sosial
5. Argumen yang Mendukung Perlunya Keterlibatan Sosial Perusahaan
Selain ada argumen yang menentang ada pula yang mendukung perlunya keterlibatan sosial perusahaan yaitu:
• Kebutuhan dan Harapan Masyarakat yang Semakin Berubah
• Terbatasnya Sumber Daya Alam
• Lingkungan Sosial yang Lebih Baik
• Perimbangan Tanggung Jawab dan Kekuasaan
• Bisnis Mempunyai Sumber Daya yang Berguna
• Keuntungan Jangka Panjang
6. Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Prinsip utama dalam suatu organisasi profesional, termasuk perusahaan, adalah bahwa struktur mengikuti strategi Artinya, struktur suatu organisasi didasarkan ditentukan oleh strategi dari organisasi atau perusahaan itu
Strategi yang diwujudkan melalui struktur organisasi demi mencapai tujuan dan misi perusahaan perlu dievaluasi secara periodik, salah satu bentuk evaluasi yang mencakup nilai-nilai dan tanggung jawab sosial perusahaan adalah Audit Sosial

tulisan etika bisnis bab 3 (ETIKA UTILITARIANISME DALAM BISNIS)

ETIKA UTILITARIANISME DALAM BISNIS
Etika Utilitarianisme
Etika Utilitarianisme dikembangkan pertama kali oleh Jeremi Bentham (1748 -1832). Etika Utilitarianisme Adalah tentang bagaimana menilai baik buruknya suatu kebijaksanaan sosial politik, ekonomi dan legal secara moral.
Kriteria dan Prinsip Etika Utilitarianisme
 Pertama, MANFAAT
 Kedua, MANFAAT TERBESAR
 Ketiga, MANFAAT TERBESAR BAGI SEBANYAK MUNGKIN ORANG
Bertindaklah sedemikian rupa sehingga tindakanmu itu mendatangkan keuntungan sebesar mungkin bagi sebanyak mungkin orang.
Nilai Positif Etika Utilitarianisme
Nilai positif dari etika utilitarianisme adalah:
1. Rasionalitas.
2. Utilitarianisme sangat menghargai kebebasan setiap pelaku moral.
3. Universalitas.
Utilitarianisme sebagai proses dan sebagai Standar Penilaian
• Pertama, etika utilitarianisme digunakan sebagai proses untuk mengambil keputusan, kebijaksanaan atau untuk bertindak.
• Kedua, etika utilitarianisme sebagai standar penilaian bagi tindakan atau kebijaksanaan yang telah dilakukan.



Analisis Keuntungan dan Kerugian
Dalam Etika Utilitarianisme, manfaat dan kerugian selalu dikaitkan dengan semua orang yang terkait, sehingga analisis keuntungan dan kerugian tidak lagi semata-mata tertuju langsung pada keuntungan bagi perusahaan.
Analisis keuntungan dan kerugian dalam kerangka Etika bisnis:
1. Keuntungan dan kerugian, cost and benefits, yang dianalisis tidak dipusatkan pada keuntungan dan kerugian perusahaan.
2. Analisis keuntungan dan kerugian tidak ditempatkan dalam kerangka uang.
3. Analisis keuntungan dan kerugian untuk jangka panjang
Langkah konkret yang perlu diambil dalam membuat kebijaksanaan bisnis , berkaitan dengan Analisis keuntungan dan kerugian :
1. Mengumpulkan dan mempertimbangkan alternatif kebijaksanaan dan kegiatan bisnis sebanyak-banyaknya.
2. Seluruh alternatif pilihan dalam analisis keuntungan dan kerugian, dinilai berdasarkan keuntungan yang menyangkut aspek-aspek moral.
3. Analisis Neraca keuntungan dan kerugian perlu dipertimbangkan dalam kerangka jika panjang.
Kelemahan Etika Utilitarisme
1. Manfaat merupakan konsep yang begitu luas sehingga dalam kenyataan praktis akan menimbulkan kesulitan yang tidak sedikit
2. Etika utilitarisme tidak pernah menganggap serius nilai suatu tindakan pada dirinya sendiri dan hanya memperhatikan nilai suatu tindakan sejauh berkaitan dengan akibatnya.
3. Etika utilitarisme tidak pernah menganggap serius kemauan baik seseorang
4. Variabel yang dinilai tidak semuanya dapat dikualifikasi.
5. Seandainya ketiga kriteria dari etika utilitarisme saling bertentangan, maka akan ada kesulitan dalam menentukan proiritas di antara ketiganya
6. Etika utilitarisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi kepentingan mayoritas

tulisan bab 2(bisnis dan etika)

BISNIS DAN ETIKA
Mitos Bisnis Amoral
Pada dasarnya sebuah bisnis tidak memiliki hubungan dengan sebuah etika di karnakan bisnis merupakan suatu usaha seseorang untuk menjalankan sebuah pekerjaan guna mendapatkan keuntungn baik materil ataupun inmateril
Mengungkapkan suatu keyakinan bahwa antara bisnis dan moralitas atau etika tidak ada hubungan sama sekali. Etika justru bertentangan dengan bisnis dan akan membuat pelaku bisnis kalah dalam persaingan bisnis yang ketat
Orang bisnis tidak perlu memperhatikan imbauan-imbauan, norma-norma dan nilai moral
Argumen tentang bisnis:
 Bisnis adalah suatu persaingan, sehingga pelaku bisnis harus berusaha dengan segala cara dan upaya untuk bisa menang
 Aturan yang dipakai dalam permainan penuh persaingan, berbeda dari aturan yang dikenal dalam kehidupan sosial sehingga tidak bisa dinilai dengan aturan moral dan sosial
 Orang bisnis yang mau mematuhi aturan moral atau etika akan berada pada posisi yang tidak menguntungkan
Mitos bisnis amoral tidak sepenuhnya benar
Suatu anggapan bahwa bisnis itu amoral merupakan tidak sepenuhnya benar karena:
 Beberapa perusahaan ternyata bisa berhasil karena memegang teguh kode etis dan komitmen moral tertentu
 Bisnis adalah bagian aktivitas yang penting dari masyarakat, sehingga norma atau nilai yang dianggap baik dan berlaku di masyarakat ikut dibawa serta dalam kegiatan bisnis
 Harus dibedakan antara legalitas dan moralitas
Suatu praktek atau kegiatan bisnis mungkin saja diterima secara legal karena ada dasar hukum, tetapi tidak diterima secara moral.Etika harus dibedakan dari ilmu empiris
Etika tidak mendasarkan norma atau prinsipnya pada kenyataan faktual yang terus berulang.
Menurut Hume :dari kenyataan yang ada (is) tidak bisa ditarik sebuah perintah normatif (ought)
contoh nya: sogok, suap,kolusi, monopoli,nepotisme
Berbagai aksi protes yang mengecam berbagai pelanggaran dalam kegiatan bisnis menunjukkan bahwa bisnis harus dijalankan secara baik dan tetap mengindahkan norma-norma moral
Keutamaan Etika bisnis
1. Dalam bisnis modern, para pelaku bisnis dituntut untuk menjadi orang-orang profesional di bidangnya
Perusahaan yang unggul bukan hanya memiliki kinerja dalam bisnis,manajerial dan finansial yang baik akan tetapi juga kinerja etis dan etos bisnis yang baik
2. Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat,maka konsumen benar-benar raja
Kepercayaan konsumen dijaga dengan memperlihatkan citra bisnis yang baik dan etis
3. Dalam sistem pasar terbuka dengan peran pemerintah yang menjamin kepentingan dan hak bagi semua pihak, maka perusahaan harus menjalankan bisnisnya dengan baik dan etis
4. Perusahaan modern sangat menyadari bahwa karyawan bukanlah tenaga yang harus dieksploitasi demi mendapat keuntungan
Kenneth Blanchard dan Norman Vincent Peale: “perlakuan yang baik terhadap karyawan telah menaikkan keuntungan perusahaan sebesar 20% atau telah menurunkan harga produk perusahaan tersebut sebesar 20%


Sasaran dan Lingkup Etika Bisnis
1. Etika bisnis bertujuan untuk menghimbau pelaku bisnis agar menjalankan bisnisnya secara baik dan etis
2. Untuk menyadarkan masyarakat khususnya konsumen, buruh atau karyawan dan masyarakat luas akan hak dan kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktek bisnis siapapun juga
3. Etika bisnis juga berbicara mengenai sistem ekonomi yang sangat menentukan etis tidaknya suatu praktek bisnis
Prinsip-prinsip Etika Bisnis
1. Prinsip otonomi
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadaran sendiri tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
Orang yang otonom adalah orang yang bebas mengambil keputusan dan tindakan serta bertanggung jawab atas keputusan dan tindakannya tersebut
2. Prinsip Kejujuran
 Kejujuran dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak
 Kejujuran dalam penawaran barang dan jasa dengan mutu dan harga sebanding
 Kejujuran dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan
3. Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai dengan kriteria yang rasional objektif dan dapat dipertanggung jawabkan
4. Prinsip Saling Menguntungkan
Prinsip ini menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
Dalam bisnis yang kompetitif, prinsip ini menuntut agar persaingan bisnis haruslah melahirkan suatu win-win solution
5. Prinsip Integritas Moral
Prinsip ini dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan agar dia menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baiknya atau nama baik perusahaan
Etos Bisnis
Pengertian dari Etos bisnis adalah suatu kebiasaan atau budaya moral menyangkut kegiatan bisnis yang dianut dalam suatu perusahaan dari satu generasi ke generasi yang lain.
Inti etos ini adalah pembudayaan atau pembiasaan penghayatan akan nilai, norma, atau prinsip moral tertentu yang dianggap sebagai inti kekuatan dari suatu perusahaan yang juga membedakannya dari perusahaan yang lain.
Etos bisnis dibangun atas dasar visi atau filsafat bisnis pendiri perusahaan sebagai penghayatan tentang bisnis yang baik
Relativitas Moral dalam Bisnis
Dalam bisnis global yang tidak mengenal batas negara, etika masyarakat mana yang harus diikuti?
Tiga pandangan umum yang dianut :
1. Norma etis berbeda antara satu tempat dengan tempat yang lain.
‘’Kalau di Roma, bertindaklah sebagaimana dilakukan orang roma’’( kubu komunitarian )
Artinya perusahaan harus mengikuti norma dan aturan moral yang berlaku di negara itu
2. Norma sendirilah yang paling benar dan tepat
“Bertindaklah di mana saja sesuai dengan prinsip yang dianut dan berlaku di negaramu sendiri”
Pandangan ini mewakili kubu moralisme universal, bahwa pada dasarnya norma dan nilai moral berlaku universal (prinsip yang dianut sendiri juga berlaku di negara lain)
3. Tidak ada norma moral yang perlu diikuti sama sekali (De George menyebutnya sebagai dengan”immoralis naif”)
Pandangan ini sama sekali tidak benar
- Pendekatan stakeholder
 Pendekatan stakeholder ialah cara mengamati dan menjelaskan secara analitis bagaimana berbagai unsur akan dipengaruhi dan juga mempengaruhi keputusan dan tindakan bisnis
 Memetakan hubungan-hubungan yang terjalin
 Pendekatan Stakeholder dalam kegiatan bisnis pada umumnya untuk memperlihatkan siapa saja yang mempunyai kepentingan, terkait, dan terlibat dalam bisnis itu
 ”Bisnis harus dijalankan sedemikian rupa agar hak dan kepentingan semua pihak terkait yang berkepentingan (stakeholders) dengan suatu kegiatan bisnis harus bisa dijamin, diperhatikan dan dihargai” (disebut tujuan imperatif)
 Bermuara pada prinsip minimal : menuntut agar bisnis apapun perlu dijalankan secara baik dan etis demi menjamin kepentingan stakeholder
Kelompok Stakeholders:
1. Kelompok primer. Pemilik modal atau saham, kreditor, karyawan, pemasok, konsumen, penyalur dan pesaing atau rekanan. Perusahaan harus menjalin relasi bisnis yang baik dan etis dengan kelompok ini
2. Kelompok sekunder. Pemerintah setempat, pemerintah asing, kelompok sosial, media massa, kelompok pendukung, masyarakat

tulisan bab 1b(bisnis:sebuah profesi etis)

BISNIS : SEBUAH PROFESI ETIS
Bisnis, bisa menjadi sebuah profesi etis, bila :
a. Ditunjang oleh sistem politik ekonomi yang kondusif
- aturan yg jelas dan fair
- kepastian keberlakuan aturan tersebut
- aturan hukum yg mengatur kegiatan bisnis
- sistem pemerintahan yg adil dan efektif
b. Prinsip-prinsip etis untuk berbisnis yang baik
1. Etika Terapan
Secara umum Etika dibagi menjadi :
a. Etika Umum
b. Etika Khusus
Etika Umum berbicara mengenai norma dan nilai moral, kondisi-kondisi dasar bagi manusia untuk bertindak secara etis, bgmn manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika, lembaga-lembaga normatif dan semacamnya.
Etika Khusus adalah penerapan prinsip-prinsip atau norma-norma moral dasar dalam bidang kehidupan yg khusus.
Etika Terapan
Etika sebagai Refleksi adalah pemikiran moral.
Etika sbg refleksi krisis rasional meneropongi dan merefleksi kehidupan manusia dg mendasarkan diri pada norma dan nilai moral yg ada di satu pihak dan situasi khusus dari bidang kehidupan dan kegiatan khusus yg dilakukan setiap orang atau kelompok orang dlm suatu masyarakat.
Dalam etika sebagai refleksi kita berfikir tentang apa yang dilakukan dari khususnya tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
Etika sebagai refleksi menyoroti dan menilai baik buruknya perilaku orang. Etika dalam arti ini dapat dijalankan pada taraf populer maupun ilmiah
Etika Khusus
Etika Khusus dibagi menjadi 3 :
a. Etika Individual
b. Etika Sosial
c. Etika Lingkungan hidup
Etika Individual lebih menyangkut kewajiban dan sikap manusia thd dirinya sendiri.
Etika Sosial berbicara mengenai kewajiban dan hak, sikap dan pola perilaku manusia sbg makhluk sosial dlm interaksinya dg sesamanya.
Etika individual dan etika sosial berkaitan erat satu sama lain. Karena kewajiban seseorang thd dirinya berkaitan langsung dan dalam banyak hal mempengaruhi pula kewajibannya thd orang lain, dn dmk pula sebaliknya.
Etika Khusus
Etika Lingkungan Hidup, berbicara mengenai hubungan antara manusia baik sbg kelompok dg lingkungan alam yg lbh luas dlm totalitasnya, dan jg hubungan antara manusia yg satu dg manusia yg lainnya yg berdampak langsung atau tdk langsung pd lingkungan hidup scr keseluruhan.
Etika Lingkungan dapat berupa :
- cabang dr etika sosial, sejauh menyangkut hubungan antara manusia dg manusia yg berdampak pd lingkungan)
- Berdiri sendiri, sejauh menyangkut hubungan antara manusia dg lingkungannya
2. Etika Profesi
a. Pengertian Profesi
Profesi dpt dirumuskan sbg pekerjaan yg dilakukan sbg nafkah hidup dg mengandalkan keahlian dan keterampilan yg tinggi dan dg melibatkan komitmen pribadi (moral) yg mendalam.
Orang Profesional adalah orang yg melakukan suatu pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dg mengandalkan keahlian dan ketrampilan yg tinggi serta punya komitmen pribadi yg mendalam atas pekerjaannya itu. Atau
Orang yang profesional adalah orang yg melakukan suatu pekerjaan karena ahli di bidang tsb dan meluangkan seluruh waktu, tenaga, dan perhatiannya untuk pekerjan tsb.
Etika Profesi
b. Ciri-ciri Profesi
 Adanya keahlian dan ketrampilan khusus
 Adanya komitmen moral yg tinggi
 Biasanya orang yg profesional adalah orang yg hidup dari profesinya
 Pengabdian kepada masyarakat
 Pada profesi luhur biasanya ada izin khusus untuk menjalankan profesi tsb.
 Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu organisasi profesi
Adanya komitmen moral yg tinggi
Komitmen moral ini biasanya dituangkan, khususnya untuk profesi yg luhur dalam bentuk aturan khusus yg menjadi pegangan bg setiap orang yg mengemban profesi ybs.
Aturan main dlm menjalankan atau mengemban profesi tsb biasanya disebut Kode Etik.
Ada 2 sasaran pokok dari kode etik, yaitu :
 kode etik bermaksud melindungi masyarakat dari kemungkinan dirugikan oleh kelalaian entah secara sengaja atau tidak sengaja dari kaum profesional
 kode etik bertujuan melindungi keluhuran profesi tsb dari perilaku-perilaku bobrok orang-orang ttt yg mengaku diri profesional
Biasanya orang yg profesional adalah orang yg hidup dari profesinya
• ini berarti ia hidup sepenuhnya dari profesi ini
• Ini berarti profesinya telah membentuk identitas orang tsb. Ia tdk bisa lagi dipisahkan dari profesi itu, berarti ia menjadi dirinya berkat dan melalui profesinya
Pengabdian kepada masyarakat
• Adanya komitmen moral yg tertuang dalam kode etik profesi ataupun sumpah jabatan menyiratkan bahwa orang-orang yg mengemban profesi tertentu, khususnya profesi luhur, lebih mendahulukan dan mengutamakan kepentingan masyarakat daripada kepentingan pribadinya.
Profesi luhur biasanya ada izin khusus untuk menjalankan profesi tersebut
• Keberadaan izin khusus, karena menyangkut kepentingan orang banyak, dan terkait dg nilai-nilai luhur kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup, kesehatan dsb.
• Izin khusus bertujuan untuk melindungi masyarakat dari pelaksanaan profesi yg tdk becus. Atau izin merupakan bentuk perlindungan awal atas kepentingan masyarakat
• Izin juga sesungguhnya merupakan tanda bahwa orang tsb mempunyai keahlian, ketrampilan Dan komitmen moral yg diandalkan dan dapat dipercaya
• Wujud dari izin, bisa berbentuk surat izin, sumpah, kaul, atau pengukuhan resmi di depan umum. Yg berhak memberi izin adalah negara sbg penjamin tertinggi kepentingan masyarakat.
Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu organisasi profesi
• Contoh : IDI, IAI
• Tujuan organisasi profesi ini terutama adalah untuk menjaga dan melindungi keluhuran profesi tsb.
• Tugas Pokoknya adalah menjaga agar standar keahlian dan ketrampilan tidak dilanggar, kode etik tidak dilanggar, dan berarti menjaga agar kepentingan masyarakat tidak dirugikan oleh pelaksanaan profesi tsb. oleh anggota manapun
Etika Profesi
c. Prinsip-prinsip Etika Profesi
* Prinsip Tanggung Jawab
* Prinsip Keadilan
* Prinsip Otonomi
* Prinsip Integritas Moral
Prinsip tanggung jawab:
- Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan dan terhadap hasilnya
- Bertanggung jawab atas dampak profesinya ini terhadap kehidupan orang lain, khususnya kepentingan orang-orang yg dilayani.
Bentuk : mengganti kerugian, pengakuan jujur dan tulus secara moral sbg telah melakukan kesalahan, mundur dari jabatan dsb.
c. Prinsip-prinsip Etika Profesi
* Prinsip Tanggung Jawab
* Prinsip Keadilan
* Prinsip Otonomi
* Prinsip Integritas Moral
Prinsip tanggung jawab:
- Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan dan terhadap hasilnya
- Bertanggung jawab atas dampak profesinya ini terhadap kehidupan orang lain, khususnya kepentingan orang-orang yg dilayani.
Bentuk : mengganti kerugian, pengakuan jujur dan tulus secara moral sbg telah melakukan kesalahan, mundur dari jabatan dsb.
c. Prinsip-prinsip Etika Profesi
* Prinsip Tanggung Jawab
* Prinsip Keadilan
* Prinsip Otonomi
* Prinsip Integritas Moral
Prinsip tanggung jawab:
- Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan dan terhadap hasilnya
- Bertanggung jawab atas dampak profesinya ini terhadap kehidupan orang lain, khususnya kepentingan orang-orang yg dilayani.
Bentuk : mengganti kerugian, pengakuan jujur dan tulus secara moral sbg telah melakukan kesalahan, mundur dari jabatan dsb.
Prinsip-prinsip etika profesi
• Prinsip Keadilan
Prinsip ini terutama menuntut orang yg profesional agar dlm menjalankan profesinya ia tdk merugikan hak dan kepentingan pihak tertentu, khususnya orang-orang yg dilayani dalam rangka profesinya
• Prinsip Otonomi
Prinsip yg dituntut oleh kalangan profesional thd dunia luar agar mereka diberi kebebasan sepenuhnya dlm menjalankan profesinya. Karena hanya kaum profesional ahli dan terampil dlm bidang profesinya, tdk boleh ada pihak luar yg ikut campur tangan dlm pelaksanaan profesi tsb
Prinsip Otonomi
Batas-batas prinsip otonomi :
• Tanggung jawab dan komitmen profesional (keahlian dan moral) atas kemajuan profesi tsb serta (dampaknya pada) kepentingan masyarakat
• Kendati pemerintah di tempat pertama menghargai otonomi kaum profesional, pemerintah tetap menjaga, dan pada waktunya malah ikut campur tangan, agar pelaksanaan profesi ttt tdk sampai merugikan kepentingan umum
Prinsip etika profesi
• Prinsip Integritas Moral
prinsip ini mrpk tuntutan kaum profesional atas dirinya sendiri bahwa dlm menjalankan tugas profesinya ia tidak akan sampai merusak nama baiknya serta citra dan martabat profesinya.
3. Menuju Bisnis sebagai Profesi Luhur
Sesungguhnya bisnis bukanlah merupakan profesi, kalau bisnis dianggap sbg pekerjaan kotor, kedati kata profesi, profesional dan profesionalisme sering begitu diobral dlm kaitan dg kegiatan bisnis. Namun dipihak lain tdk dapat disangkal bahwa ada banyak orang bisnis dan jg perusahaan yg sangat menghayati pekerjaan dan kegiatan bisnisnya sbg sebuah profesi. Mereka tdk hanya mempunyai keahlian dan ketrampilan yg tinggi tapi punya komitmen moral yg mendalam. Karena itu, bukan tdk mungkin bahwa bisnis pun dapat menjadi sebuah profesi dlm pengertian sebenar-benarnya bahkan menjadi sebuah profesi luhur.
a. Pandangan Praktis-Realistis
• Pandangan ini bertumpu pada kenyataan yg diamati berlaku dlm dunia bisnis dewasa ini. Pandangan ini didasarkan pada apa yg umumnya dilakukan oleh orang-orang bisnis. Pandangan ini melihat bisnis sbg suatu kegiatan di antara manusia yg menyangkut memproduksi, menjual Dan membeli barang dan jasa untuk memperoleh keuntungan
• Bisnis adalah suatu kegiatan Profit Making. Dasar pemikirannya adalah bahwa orang yg terjun ke dlm bisnis tdk punya keinginan dan tujuan lain selain ingin mencari keuntungan. Kegiatan bisnis adalah kegiatan ekonomis dan bukan kegiatan sosial. Karena itu, keuntungan itu sah untuk menunjang kegiatan bisnis. Tanpa keuntungan bisnis tidak bisa jalan
Pandangan Praktis-Realistis
Asumsi Adam Smith :
• Dlm masyarakat modern telah terjadi pembagian kerja di mana setiap orang tdk bisa lagi mengerjakan segala sesuatu sekaligus dan bisa memenuhi semua kebutuhan hidupnya sendiri
• Semua orang tanpa terkecuali mempunyai kecenderungan dasar untuk membuat kondisi hidupnya menjadi lebih baik.
b. Pandangan Ideal
 Disebut pandangan ideal, karena dlm kenyataannya masih mrpk suatu hal yg ideal mengenai dunia bisnis. Sbg pandangan yg ideal pandangan ini baru dianut oleh segelintir orang yg dipengaruhi oleh idealisme ttt berdasarkan nilai ttt yg dianutnya.
 Menurut pandangan ini, bisnis tidak lain adalah suatu kegiatan diantara manusia yg menyangkut memproduksi, menjual, dan membeli barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
 Dasar pemikirannya adalah pertukaran timbal balik secara fair di antara pihak-pihak yg terlibat. Maka yg mau ditegakkan dlm bisnis yg menyangkut pandangan ini adalah keadilan komutatif, khususnya keadilan tukar atau pertukaran dagang yg fair.
 Menurut Adam Smith, pertukaran dagang terjadi karena satu orang memproduksi lebih banyak barang ttt sementara ia sendiri membutuhkan barang lain yg tidak bisa dibuatnya sendiri.
 Menurut Matsushita (pendiri perusahan Matsushita Inc di Jepang), tujuan bisnis sebenarnya bukanlah mencari keuntungan melainkan untuk melayani kebutuhan masyarakat. Sedangkan keuntungan tidak lain hanyalah simbol kepercayaan masyarakat atas kegiatan bisnis suatu perusahaan. Artinya, krn masyarakat merasa kebutuhan hidupnya dipenuhi secara baik mereka akan menyukai produk perusahaan tsb yg memang dibutuhkannya tapi sekaligus juga puas dengan produk tsb.
 Dengan melihat kedua pandangan berbeda di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa citra jelek dunia bisnis sedikit banyaknya disebabkan oleh pandangan pertama yg melihat bisnis sekadar sbg mencari keuntungan.
 Atas dasar ini, persoalan yg dihadapi di sini adalah bgmn mengusahakan agar keuntungan yg diperoleh ini memang wajar, halal, dan fair. Terlepas dari pandangan mana yg dianut, keuntungan tetap menjadi hal pokok bagi bisnis. Masalahnya adalah apakah mengejar keuntungan lalu berarti mengabaikan etika dan moralitas? Yg penting adalah bgmn keuntungan ini sendiri tercapai
 Salah satu upaya untuk membangun bisnis sbg profesi yg luhur adalah dg membentuk, mendukung dan memperkuat organisasi profesi.Melalui organisasi profesi tsb bisnis bisa dikembangkan sbg sebuah profesi dlm pengertian sebenar-benarnya sebagaimana dibahas disini, kalau bukan menjadi profesi luhur.

Jumat, 12 November 2010

tugas tulisan etika bisnis

Tulisan etika bisnis…
Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.
Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.
Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Jouurnal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
• Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
• Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
• Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh.
Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang, karena :
• Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.
• Mampu meningkatkan motivasi pekerja.
• Melindungi prinsip kebebasan berniaga
• Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.
Tidak bisa dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi dan lain sebagainya. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan.
Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis, pada umumnya termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis, misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier.
Perlu dipahami, karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling berharga bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus semaksimal mungkin harus mempertahankan karyawannya.
Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari maka nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan kedalam manajemen korporasi yakni dengan cara :
• Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct)
• Memperkuat sistem pengawasan
• Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus menerus.

Jumat, 15 Oktober 2010

Tugas Etika Bisnis

TEORI ETIKA BISNIS
1.Pengertian Etika
Etika berasal dari dari kata Yunani yaitu ‘Ethos’ (jamak – ta etha), berarti adat istiadat
Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat
Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg baik, aturan hidup yg baik dan segala kebiasaan yg dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu generasi ke generasi yg lain
Pengertian etika sama dengan moralitas
Moralitas berasal dari kata Latin Mos (jamak – Mores) berarti adat istiadat atau kebiasaan
Secara harfiah etika dan moralitas, sama-sama berarti sistem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia yang telah diinstitusionalisasikan dalam sebuah adat kebiasaan yang kemudian terwujud dalam pola perilaku yang ajek dan terulang dalam kurun waktu yang lama sebagaimana laiknya sebuah kebiasaan
Etika sebagai Filsafat Moral
Etika sebagai filsafat moral tidak langsung memberi perintah konkret sebagai pegangan siap pakai.
Etika dapat dirumuskan sebagai refleksi kritis dan rasional mengenai
a. Nilai dan norma yang menyangkut bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia
b. Masalah kehidupan manusia dengan mendasarkan diri pada nilai dan norma moral yang diterma.
Etika sebagai sebuah ilmu yang terutama menitikberatkan refleksi kritis dan rasional,
a. Mempersoalkan apakah nilai dan norma moral tertentu memang harus dilaksanakan dalam situasi konkret terutama yang dihadapi seseorang, atau
b. Etika mempersoalkan apakah suatu tindakan yang kelihatan bertentangan dengan nilai dan norma moral tertentu harus dianggap sebagai tindakan yang tidak etis dan karena itu dikutuk atau justru sebaliknya
c. Apakah dalam situasi konkret yang saya hadapi saya memang harus bertindak sesuai dengan norma yang ada dalam masyarakatku ataukah justru sebaliknya saya dapat dibenarkan untuk bertindak sebaliknya yang bahkan melawan nilai dan norma moral tertentu.
Etika sebagai Ilmu menuntut orang untuk berperilaku moral secara kritis dan rasional. Dengan menggunakan bahasa Nietzcshe, etika sebagai ilmu menghimbau orang untuk memiliki moralitas tuan dan bukan moralitas hamba
Dalam bahasa Kant, etika berusaha menggugah kesadaran manusia untuk bertindak secara otonom dan bukan secara heteronom. Etika bermaksud membantu manusia untuk bertindak secara bebas tetapi dapat dipertanggung jawabkan.
2. Tiga Norma Umum
Norma à memberi pedoman tentang bagaimana kita harus hidup dan bertindak secara baik dan tepat, sekaligus menjadi dasar bagi penilaian mengenai baik buruknya perilaku dan tindakan kita.
Macam Norma :
a. Norma Khusus
Norma-norma Khusus adalah aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan atau kehidupan khusus, misalnya aturan olah raga, aturan pendidikan dan lain-lain
b. Norma Umum
Norma-norma Umum sebaliknya lebih bersifat umum dan sampai pada tingkat tertentu boleh dikatakan bersifat universal.
- Norma Sopan santun
- Norma Hukum
- Norma Moral
Norma Sopan santun / Norma Etiket adalah norma yang mengatur pola perilaku dan sikap lahiriah dalam pergaulan sehari-hari
Etika tidak sama dengan Etiket. Etiket hanya menyangkut perilaku lahiriah yang menyangkut sopan santun atau tata krama
Norma Hukum adalah norma yang dituntut keberlakuannya secara tegas oleh masyarakat karena dianggap perlu dan niscaya demi keselamatan dan kesejahteraan manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
Norma Moral, yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai manusia. Norma moral ini menyangkut aturan tentang baik buruknya, adil tidaknya tindakan dan perilaku manusia sejauh ia dilihat sebagai manusia.
3. Teori Etika
a. Etika Teleologi dari kata Yunani, telos = tujuan,
Mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu.
Dua aliran etika teleologi :
- Egoisme Etis
- Utilitarianisme
b. Deontologi
Istilah deontologi berasal dari kata Yunani ‘deon’ yang berarti kewajiban.
Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan juga salah satu teori etika yang terpenting.
c. Teori Hak
Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku.
Teori Hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama.
Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.
d. Teori Keutamaan (Virtue)
Definisi Keutamaan adalah disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral.
Contoh keutamaan :
a. Kebijaksanaan
b. Keadilan
c. Suka bekerja keras
d. Hidup yang baik

Kamis, 06 Mei 2010

tugas bahasa indonesia (gambar)

Menurut komentar atau opini saya tentang gambar di atas adalah sebuah penggambaran tentang apa yang terjadi pada rakyat Indonesia pada saat sekarang ini.apa yang ada pada itu adalah salah satu cerminan Tentang kondisi rakyat miskin yang semakin menderita.salah satunya pada gambar sebelah kiri ada seorang petani yang menodongkan sebuah pistol kearah kepalanya gambar tersebut memiliki arti betapa menderitanya dan putus asanya seorang petani sampai-sampai ia mau mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara menodongkan postol kearah kepalanya sendiri tanpa memikirkan lagi anak dan istrinya. Sedangkan pada gambar yang berada ditengah ada seorang yang berada di dalam botol gambar tesebut memiliki arti bahwa adanya ketidak bebasan akan seseorang mengeluarkan pendapat, hal ini mengakibatkan hilangnya kebebesan setiap individu yang dapat mematikan kreatifitas pada individu tersebut. Dan gambar yang berada paling kanan ada seorang ibu-ibu yang sedang menggendong tabung gas elpiji, gambar tersebut memiliki arti bahwa ketidak mampunya seorang ibu membeli sebuah gas lpiji 3kg hal tersebut mengakibatkan ketidak mampuanya seorang ibu untuk mecukupi kebutuhan keluarganya sehari-hari. Dari ketiga gambar tesebut dapat disimpulkan bahwa keterpuruknya ekonomi pada rakyat Indonesia khususnya pada rakyat miskin.

Selasa, 04 Mei 2010

tugas bahasa indonesia 6

Pentingnya Menjaga Emosi

Emosi atau suka marah adalah bagian dari sifat yang tercela yang harus di jauhi oleh setiap individu.Sebabnya hanya akan mendatangkan permusuhan dan kerugian dalam hidup bermasyarakat,sebab yang dikatakan kuat bukanlah orang yang membanting atau meninju seseorang dengan keras,tetapi yang dikatakan yang dikatakan orang kuat adalah orang yang mampu menahan emosinya ketika marah bahkan mampu maklum dan memaafkan kesalahan orang lain.Bila demikian yang terjadi maka ia termasuk kegolongan manusia yang penyabar.

Dalam agama Islam membarikan suatu resep untuk menghentikan rasa marah,yaitu dengan membaca ta’awudz atau dengan berwadhu.Sebab emosi adalah pengaruh setan,sedangkan setan sangat takut terhadap orang-orang yang suka membaca ta’awudz dan sebaliknya apabila seserang diantaranya sedang marah usahakan kita untuk terdiam, karena apabila seseorang sedang marah-marah lalu kita juga ikut marah maka akan terjadilah pertengkaran yang tidak diinginkan.

Untuk itulah pentingnya menjaga emosi pada diri masing-masing karena tidak ada gunanya untuk saling emosi atau marah-marah kepada siapapun melainkan akan menjadi permasalahan yanf mungkin semakin buruk

tugas bahasa indonesia 5

Pentinya Merendahkan Diri

Merendahkan diri tetapi bukan rendah diri adalah bagian dari sifat yang terpuji yang harus dimiliki setiap orang.sikap merendahkan diri sering disebut tawadlu.Dan hanya orang yang tawadlu sajalah yang akan meraih penghormatan dari sesame manusia,serta mendapatkan keridhaan dari tuhan.

Apabila diantara manusia saling mengembangkan sikap merendahkan diri,tentu keadaa dinia ini akan manjadi ama dan tentram dan penuh kebahagianan.Sebab tidak akan ada lagi oarng yang mendzalimi orang lain,dan tidak akan ada lagi orang yang sombong,membanggakan diri,dan semena-mena terhadap orang lain, karena itu setiap induvidu harus berupaya untuk bersifat merendahkan diri sehingga dunia akan aman dan tentram
Pada dasarnya sifat merendahkan diri tidak akan menghantarkan seseorang menjadi rendah dan terhina akan tetepi malah jusrtu akan menghantarkan dirinya menjadi orang yang mulia dan terhormat. Sebaliknya, kesombongan terhadap sasama bukan akan menghantarkan seseorang meraih kuunggulan maupun kemulyaan jusru malah menghantarkan dirinya menjadi orang yang terhina dan bahkan terasingkan karna itu milikilah sifat dan sikap merendahkan diri, hingga kebahagiaan dan terhormat bisa diraih secara sempurna.

tugas bahasa indonesia 4

Ilmu yang Bermanfaat

Kebahagiaan merupakan dambaan setiap orang, baik kebahagiaan dunia maupun akherat. Untuk mecapai kebahagiaan itu diperlukan suatu usaha, cara yang paling tepat untuk sampai pada kebahagiaan itu adalah dengan memiliki ilmu. Maksud dari ilmu disini adalah ilmu yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang banyak dengan memiliki ilmu manusia akan lebih mudah menjalani hidupnya dan dengan ilmu pula kita dapat membantu sesama yang mendapat kesulitan

Seluruh manusia yang ada di muka bumi ini hidup hanya mencari kebahagiaan untuk dirinya sendiri ataupun untuk orang yang ada disekelilingnya walaupun kebahagiaan yang mereka cari itu bersifat sementara saja, akan tetapi untuk sebagian orang yang bermanfaat, ia pasti mempergunakan ilmunya untuk hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya sendiri ataupun orang lain karena ia berfikir kalau ilmu yang diberikan atau dibagikan oleh orang itu tidak akan mengurangi ilmu yang ia punya akan tetapi memperbanyak dan akan di perkaya lagi

Allah SWT sangat menyukai orang-orang yang baik dan pemurah.Oleh karena itu bagi umat islam dianjurkan bagi kita berbuat baik kepada sesame dan saling berbagi kepada sesame baik materi atau non materi.

tugas bahasa indonesia 3

Sombong Itu Tak Baik

Di pagi yang cerah ada seorang wanita yang sedang berdiri disebuah halte bus dangan berpakain sekolah putih abu-abu. Wanita itu bernama Amira Aulia, disekolahnya ia biasa di panggil “Amie sang penakluk hati” entah mengapa ia dijuluki seperti itu. Mengkin karena ia seorang wanita cantik, pendai, dan solehah. Tidak berapa lama ia menunggu bus merah jambu pun datang,bus merah jambu adalah bus yang selalu datang menghantarkan siswa da siswi SMA Pelita Bangsa.

Sesampaianya di sekolah ia mendapati lemari lokernya sudah berantakan, entah siapa yang melakukan hal tersebut pada dirinya. Ia hanya dapat menangis dan bertanya dalam hati siapa yang tega melakukan itu. Sampai istirahat pun datang ia masih memikirkan hal tersebut, hingga jam pulang sekolah ia baru merelakan apa yang sudah terjadi pada dirinya itu, akan tetapi di dalam hatinya berkata bahwa ia akan manyelidiki siapa yang telah merusak loker sekolahnya itu.

Keesokan harinya ia mulai untuk menyelidiki dengan memulai bertanya kepada bepak cleaning service,
” Pak adung, apa benar bapak yang kemarin bekerja membersihkan ruang loker sekolah kemarin sore? terus siapa yang terakhir masuk ke ruang loker sekolah kemarin pak?” tanya amie dengan wajah penuh rasa ingin tahu.
“haduh. haduh. Neng amie kalau nanya tuh satu-satu atuh “ jawab pak adung dengan senyum ramah.
“iyah, iyah sekarang bapa jawab yah neng amie , ayah bener saya yang kemarin membersihkan ruang loker sekolah,tapi saya tidak tahu siapa yang terakhir diruang itu, setahu saya yang terakhir neng emma,katanya ada yang tertinggal “ jawab pak adung dengan jelas.
“ya sudah terima kasih yah pak” ucap amie sambil perlahan meninggalkan pak adung.
Tidak terasa hari menjelang sore dan akhirnya penyelidikan itu dihentikan dan akan dilanjutkan esok harinya.

Keesokan harinya di sekolah amie mendatangi emme yang sedang duduk di teras sekolah.
“hallo emma!!” sapa amie
“eh kamu mie ada apa?” jawab emma dengan nada yang berbeda.
Dengan tanpa basa-basi lagi amie langsung menanyakan kepada emma apa betul ia yang telah merusak lokernya. Dan emma pun menjawab
“iyah memeng aku yang telah merusak loker kamu mie karena aku kesal sekali sama kamu, kamu tuh terlalu sombong aku tuh gak suka dengan kamu mie” jawab emma dengan tegas
Dengan wajah yang sedih amie, amie meminta maaf kepada emma karena sudah berbuat hal yang tidak di sukai emma tanpa di sadari dan emma pun meminta maaf kepada amie karena suda merusak loker yang amie punya.

Jumat, 02 April 2010

Tugas Bahasa Indonesia (tulisan ke-2)

ASAS-ASAS TRANSAKSI EKONOMI DALAM ISLAM

Ajaran agama islam meliputi semua aspek kehidupan, seperti;politik, hokum, social budaya dan ekonomi. Aspek ekonomi menekankan pada bagaimana memenuhi hajat hidup orang banyak dengan cara melakukan transaksi ekonomi seperti jual beli. Landasan ekonomi dalam islam adalah aktifitas yang dihalalkan berupa jual beli, tidak seperti perbuatan riba.
Islam sangat menganjurkan pemeluknya untuk membangun basis ekonomi yang kuat. Islam tidak melarang segala bentuk aktifitas ekonomi selama tidak melanggar aturan-aturan yang ditetapkan.
Dalam islam, kegiatan ekonomi mempunyai aturan-aturan tertentu agar berjalan sebagaimana mestinya, yakni tidak merugikan kedua pihak, baik penjual maupun pembeli. Aturan tersebut dapat diistilahkan dengan kata aqad yang meliputi ijab dan qabul. Adapun artinya ijab adalah perkataan penjual, seperti saya jual barang ini dengan harga sekian. Qabul adalah kata atau jawaban pembeli, seperti saya terima atau saya beli barang ini dengan harga sekian.
Akad yang terdiri dari ijab dan qabul ini juga disebut transaksi. Transaksi adalah persetujuan jual beli (dalam perdagangan) antara dua pihak. Maksudnya, penjual dan pembeli sama-sama setuju terhadap barang yang akan dijual dan akan dibeli. Penjual tidak boleh memaksa atau mengancam pembeli agar membeli barang dengan harga yang tidak wajar (mahal), begitu juga sebaliknya pembeli memaksa atau mengancam penjual untuk menjual barang dengan harga yang terlalu murah sehingga mengakibatkan penjual itu rugi.

Tugas Bahasa Indonesia (tulisan ke-1)

PENGARUH PERILAKU MENYIMPANGAKIBAT DARI TIMBULNYA KONFLIK ANTAR PRIBADI DIKALANGAN REMAJA DAN ANAK-ANAK

Perilaku menyimpang merupakan hasil dari sosialisasi yang tidak sempurna karena menghadapi sub-sub budaya yang menyimpang. Ketidak sempurnaan proses sosialisasi itu disebabkan juga oleh gagalnya individu atau kelompok untuk mengidentifikasikan diri agar pola perilaku sesuai dengan kaidah-kaidah atau norma dan nilai social yang berkembang dan berlaku dalam masyarakatnya. Hal itu juga berarti pelnggaran terhadap norma, kaidah, dan tata nilai tersebut dapat dianggap sebagai perbuatan atau perilaku yang menyimpang. Contoh-contoh konkret tentang penyimpangan perilaku ini banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari seperti perampokan, penyalahgunaan narkotika, tawuran antar pelajar, pencirian, maupun pembunuhan merupakan beberapa contoh konkret dari perilaku penyimpangan.
Perilaku menyimpang merupakan salah satu akibat dari timbulnya konflik antar pribadi dengan kelompok, konflik antar pribadi ini dapat terjadi apabila dua orang individu tidak setuju atas suatu permasalahannya. Rencana kerja atau tujuan kerja, konflik antar pribadi berasal dari perbedaan persepsi, orientasi dan kedudukan.
Akibat dari konflik tersebut maka seseorang yang terkait dalam konflik itu akan melakukan segala cara untuk mewujudkan keinginan itu termasuk dengan cara perilaku yang menyimpang sekalipun. Di Indonesia terdapat banyak orang yang berbuat perilaku yang menyimpang yang menyebabkan diri orang lain kesulitan.
Upaya mengatasi konflik hanya mungkin dilakukan apabila kita mengetahui sacara pasti dimana letak “konflik” tersebut. Karena dengan mengetahui letak konflik, secara pasti barulah kita dapat menerapkan strategi yang paling memungkinkan untuk mengatasi konflik tersebut. Lebih lagi cara mengatasi konflik antar pribadi dan factor-faktor pendorong konflik pribadi yang mungkin terjadi konflik pribadi yang berkepanjangan dan juga bisa berakibat pada kekerasan jika sudah terlalu lama.