Jumat, 02 April 2010

Tugas Bahasa Indonesia (tulisan ke-2)

ASAS-ASAS TRANSAKSI EKONOMI DALAM ISLAM

Ajaran agama islam meliputi semua aspek kehidupan, seperti;politik, hokum, social budaya dan ekonomi. Aspek ekonomi menekankan pada bagaimana memenuhi hajat hidup orang banyak dengan cara melakukan transaksi ekonomi seperti jual beli. Landasan ekonomi dalam islam adalah aktifitas yang dihalalkan berupa jual beli, tidak seperti perbuatan riba.
Islam sangat menganjurkan pemeluknya untuk membangun basis ekonomi yang kuat. Islam tidak melarang segala bentuk aktifitas ekonomi selama tidak melanggar aturan-aturan yang ditetapkan.
Dalam islam, kegiatan ekonomi mempunyai aturan-aturan tertentu agar berjalan sebagaimana mestinya, yakni tidak merugikan kedua pihak, baik penjual maupun pembeli. Aturan tersebut dapat diistilahkan dengan kata aqad yang meliputi ijab dan qabul. Adapun artinya ijab adalah perkataan penjual, seperti saya jual barang ini dengan harga sekian. Qabul adalah kata atau jawaban pembeli, seperti saya terima atau saya beli barang ini dengan harga sekian.
Akad yang terdiri dari ijab dan qabul ini juga disebut transaksi. Transaksi adalah persetujuan jual beli (dalam perdagangan) antara dua pihak. Maksudnya, penjual dan pembeli sama-sama setuju terhadap barang yang akan dijual dan akan dibeli. Penjual tidak boleh memaksa atau mengancam pembeli agar membeli barang dengan harga yang tidak wajar (mahal), begitu juga sebaliknya pembeli memaksa atau mengancam penjual untuk menjual barang dengan harga yang terlalu murah sehingga mengakibatkan penjual itu rugi.

Tugas Bahasa Indonesia (tulisan ke-1)

PENGARUH PERILAKU MENYIMPANGAKIBAT DARI TIMBULNYA KONFLIK ANTAR PRIBADI DIKALANGAN REMAJA DAN ANAK-ANAK

Perilaku menyimpang merupakan hasil dari sosialisasi yang tidak sempurna karena menghadapi sub-sub budaya yang menyimpang. Ketidak sempurnaan proses sosialisasi itu disebabkan juga oleh gagalnya individu atau kelompok untuk mengidentifikasikan diri agar pola perilaku sesuai dengan kaidah-kaidah atau norma dan nilai social yang berkembang dan berlaku dalam masyarakatnya. Hal itu juga berarti pelnggaran terhadap norma, kaidah, dan tata nilai tersebut dapat dianggap sebagai perbuatan atau perilaku yang menyimpang. Contoh-contoh konkret tentang penyimpangan perilaku ini banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari seperti perampokan, penyalahgunaan narkotika, tawuran antar pelajar, pencirian, maupun pembunuhan merupakan beberapa contoh konkret dari perilaku penyimpangan.
Perilaku menyimpang merupakan salah satu akibat dari timbulnya konflik antar pribadi dengan kelompok, konflik antar pribadi ini dapat terjadi apabila dua orang individu tidak setuju atas suatu permasalahannya. Rencana kerja atau tujuan kerja, konflik antar pribadi berasal dari perbedaan persepsi, orientasi dan kedudukan.
Akibat dari konflik tersebut maka seseorang yang terkait dalam konflik itu akan melakukan segala cara untuk mewujudkan keinginan itu termasuk dengan cara perilaku yang menyimpang sekalipun. Di Indonesia terdapat banyak orang yang berbuat perilaku yang menyimpang yang menyebabkan diri orang lain kesulitan.
Upaya mengatasi konflik hanya mungkin dilakukan apabila kita mengetahui sacara pasti dimana letak “konflik” tersebut. Karena dengan mengetahui letak konflik, secara pasti barulah kita dapat menerapkan strategi yang paling memungkinkan untuk mengatasi konflik tersebut. Lebih lagi cara mengatasi konflik antar pribadi dan factor-faktor pendorong konflik pribadi yang mungkin terjadi konflik pribadi yang berkepanjangan dan juga bisa berakibat pada kekerasan jika sudah terlalu lama.